Klasifikasi gaya-gaya kepemimpinan
Kepemimpinan
atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan
adanya beberapa kesamaan.
Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para ahli
Menurut Tead; Terry; Hoyt
(dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.
Macam-macam gaya
kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan
Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan
tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan
Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan
demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para
bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu
tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak
informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas
/ Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya
terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN
DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya
kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. GAYA
KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka
terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar
tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong
Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka.
Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika
diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan
maaf, dan janji.
2. GAYA
KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya.
Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya.
Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan
kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang
menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan
adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat
sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat
keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut,
tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak
ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada
adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam
adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat
mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau
dimakan adalah prinsip hidupnya.
4. GAYA
KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan
sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap
permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan
ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya
terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan
seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang
bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Sumber :
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
Diposkan oleh Wakhid Setyo Hardono di
04:13 0 komentar
Membuat Daur Ulang Organisasi
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Perubahan lingkungan strategis dan momentum reformasi birokrasi menuntut
seluruh satuan kerja dan seluruh elemen organisasi Pemerintahan, baik di Pusat
maupun Daerah untuk bergerak cepat merespon dinamika masyarakat. Organisasi
birokrasi dituntut profesional, efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsi
dan tugas pokoknya untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran
strategisnya guna melayani masyarakat.
Restrukturisasi atau daur
ulang organisasi merupakan jawaban atas tuntutan dan dinamika di atas,
sekaligus merupakan salah satu program strategis dalam Reformasi Birokrasi untuk
penataan dan pembenahan organisasi agar selaras dengan visi, misi, tujuan dan
sasaran organisasi serta responsif terhadap lingkungan strategis dan dinamika
masyarakat.
TUJUAN
Tujuan restrukturisasi
organisasi antara lain :
- Menyusun format kelembagaan untuk mencapai tingkat kompetensi yang unggul sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator sasaran organisasi.
- Menata ulang struktur dan tata kerja unit-unit organisasi untuk mencapai postur organisasi yang right sizing dalam rangka mewujudkan organisasi birokrasi yang profesional, efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya.
- Mewujudkan kelembagaan yang mampu merespon dinamika kebutuhan masyarakat.
KELUARAN
Keluaran (output) dari Restrukturisasi adalah Postur
Organisasi Birokrasi Instansi Pemerintah Pusat (K/L) dan Daerah (Provinsi,
Kabupaten, Kota) yang right sizing, profesional, efektif dan
efisien.
HASIL
Hasil yang dicapai
dari kegiatan ini antara lain :
- Penguatan kapasitas kelembagaan dengan tingkat kompetensi yang unggul sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja organisasi.
- Peningkatan kapasitas struktur dan tata kerja unit-unit organisasi dengan postur organisasi yang right sizing untuk mewujudkan organisasi birokrasi yang profesional, efektif dan efisien.
Penguatan kelembagaan dalam
merespon dinamika kebutuhan masyarakat.
Sumber :
d
Diposkan oleh Wakhid Setyo Hardono di
03:54 0 komentar
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
Dalam proses organisasi
tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi hambatan-hambatan pada
perjalanananya. Hambatan yang sering muncul adalah hambatan komunikasi, karena
komunikasi adalah kunci utama dalam kesuksesan organisasi mengingat banyaknya
orang yang terlibat didalammnya. Hambatan tersebut tentunya bukan menjadi suatu
pengganjal dalam organisasi karena semua hambatan pastinya dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat. Berikut ini adalah macam-macam hambatan dalam organisasi
yaitu :
- Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
- Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
- Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
- Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
- Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
- Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
- Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi
Dari berbagai hambatan
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi itu tidak mudah dan
memerlukan jalan yang sangat panjang untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
organisasi dan dalam aktivitas lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah
menjadi satu-satunya penghambat dalam organisasi. Untuk memecahkan masalah
hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan
komunikasi :
- Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
- Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
- Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.
Klasifikasi Komunikasi
dalam Organisasi
Dalam
komunikasi organisasi terdapat beberapa klasifikasi komunikasi diantaranya
adalah sebagai berikut :
· Komunikasi dilihat
dari segi sifatnya :
- Komunikasi Lisan yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara langsung dengan berbicara.
- Komunikasi Tertulis yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara tertulis dengan menuliskan sebuah surat baik kepada penerima maupun pengirim pesan.
· Komunikasi dilihat
dari segi arahnya :
- Komunikasi ke atas yaitu komunikasi yang dilakukan dari bawahan ke atasan dalam sebuah organisasi.
- Komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan dalam sebuah organisasi.
- Komunikasi setingkat yaitu komunikasi yang dilalakukan setara atau sesama anggota organisasi.
- Komunikasi searah yaitu komunikasi yang hanya dilakukan satu arah saja tanpa danya feed bak atau timbal balik, biasanya komunikasi ini bersifat perintah..
- Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang dilakukan 2 arah dan mengakibatkan adanya feed back atau tumbal balik.
· Komunikasi menurut
keresmiannya
- Komunikasi Formal yaitu komunikasi yang dilakukan secara resmi, contohnya adalah pada saat rapat.
- Komunikasi Informal yaitu komunikasi yang dilakukan antar teman dan besifat biasa saja.
Sumber :
* http://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/
* http://opickrockstar.wordpress.com/2011/04/23/komunikasi-dalam-organisasi/
Diposkan oleh Wakhid Setyo Hardono di
03:43 0 komentar
Perbedaan proses pengaruh berdasarkan kekuasaan dengan berdasarkan wewenang
Kekuasaan dan wewenang ,terkadang banyak dari kita yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya dengan arti yang tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya antara Kekuasaan Dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada sedikit persamaan,oleh karena itu kita akan membahas satu persatu arti dari keduanya.
Kekuasaan dan wewenang ,terkadang banyak dari kita yang sulit untuk membedakan atau kita menyamakan keduanya dengan arti yang tidak jauh berbeda dan tidak memiliki banyak perbedaan, namun sebenarnya antara Kekuasaan Dan wewenang memilki pengertian yang jauh berbeda walaupun ada sedikit persamaan,oleh karena itu kita akan membahas satu persatu arti dari keduanya.
Terdapat dua pandangan terhadap wewenang :
1.
Pandangan klasik (classical
view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah.
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah.
1.
Pandangan penerimaan
(acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi olehpenerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi olehpenerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
Menurut Chester I. Bernard seseorang
akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi berikut :
> Dia dapat memahami komunikasi.
> Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
> Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan.
> Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
> Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
> Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan.
> Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
Sedangkan arti dari kekuasaan
adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada
orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah
sikap atau tingkah laku individu atau
kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi
individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak
sama dengan wewenang,wewenang tanpa kekuasaan
atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam
organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan :
1. Pertama kekuasaan pribadi,
kekuasaan yang didapat dari para pengikut
dan didasarkan pada seberapa besar pengikut
mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang
didapat dari wewenang formal organisasi.Kekuasaan tidak begitu saja
diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan
Bertram Raven, yaitu :
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
5. Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
Jadi, Wewenang dapat kita
artikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu sedangkan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh
pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah
sikap atau tingkah laku individu atau
kelompok.
Perbedaan ada pada kata hak
dan kemampuan,jika dalam wewenang kita dapat menggunakan hak kita untuk
memerintah dan mengatur orang lain sedangkan dalam kekuasaan ,kita memang
memiliki kemampuan untuk mengatur atau memerintah orang lain.
Sumber :
Diposkan oleh Wakhid Setyo Hardono di
03:34 0 komentar
Contoh organisasi yang sedang menghadapi
konflik dan cara pemecahannya.
Konflik biasanya timbul sebagai hasil adanya
masalah-masalah hubungan pribadi(ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai
pribadi karyawan dengan perilaku yang harus diperankan pada jebatannya,atau
perbedaan persepsi) dan struktur organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya
yang terbatas,pertarungan antar departemen dan sebagainya.
Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Dalam bab ini,pembahasan akan dimulai dengan membicarakan tentang pengertian berbagai jenis konflik.kemudian konflik antar pribadi diuraikan dengan kerangka jendela johari dan strategi-strategi penyelesaiannya.
Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Dalam bab ini,pembahasan akan dimulai dengan membicarakan tentang pengertian berbagai jenis konflik.kemudian konflik antar pribadi diuraikan dengan kerangka jendela johari dan strategi-strategi penyelesaiannya.
JENIS-JENIS KONFLIK
Orang mengelompokkan konflik ke dalam :
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ( personrole conflict ).Dimana
peraturan yang
berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih
untuk
tidak melaksanakan
sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada
Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada
atau memerlukan
kesetiaan orang pada organisasi.
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict),dimana orang menghadapi persoalan karena dia
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict),dimana orang menghadapi persoalan karena dia
menjabat dua atau
lebih fungsi yang saling bertentangan. Konflik ini dapat dihindari
dengan
mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu
telah
dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat
negative dwi fungsi diminimumkan.
3. Konflik yang timbul karena
seseorang,harus memenuhi harapan beberapa orang (
intersender conflict
). Ini dapat dihindari denagn memperlakukan sama bagi semua
pihak- pihak yang berkepentingan.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya
informasi yang saling bertentangan (
intrasender conflict
). Ini dapat dihindari dengan system informasi yang lebih baik
serta
adanya buku pedoman
atau tujuan perusahaan.
Lima jenis konflik (menurut pihak-pihak yang
saling bertentangan)
A. Konflik dalam diri individu
Yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang
A. Konflik dalam diri individu
Yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang
dia harapkan
untuk melaksanakannya.
B. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama,
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
C. Konflik antar individu dan kelompok.
Yang berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang
B. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama,
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
C. Konflik antar individu dan kelompok.
Yang berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang
dipaksakan
oleh kelompok kerja mereka.
D. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
E. Konflik antar organisasi
Yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.
D. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
E. Konflik antar organisasi
Yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.
KONFLIK ORGANISASIONAL
Dalm hal ini litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional yaitu antara lain:
1. Suatu situasi dimana tujuan – tujuan tidak sesuai.
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-lalokasi sumber daya yang tidak sesuai.
3. Suatu masalah ketidaktepatan status.
4. Perbedaan presepsi.
KONFLIK STRUKTURAL
Dalam organisasi klasik ada empat bidang structural dimana konflik sering terjadi :
A. Konflik hirarkis,yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi.
B. Konflik fungsional,yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
C. Konflik lini-staf,yaitu konflik antar lini dan staf.
D. Konflik formal – informal,yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
4. Perbedaan presepsi.
KONFLIK STRUKTURAL
Dalam organisasi klasik ada empat bidang structural dimana konflik sering terjadi :
A. Konflik hirarkis,yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi.
B. Konflik fungsional,yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
C. Konflik lini-staf,yaitu konflik antar lini dan staf.
D. Konflik formal – informal,yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
MENGINDARI KONFLIK ORGANISASI
Ada beberapa cara untuk menghinadari konflik dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
A. Pemimpin organisasi harus memperhatikan sikap dan pendapat para anggoata organisasi
agar kegiatan
yang terorganisasi secara efektif dalam pelaksanaannya.
B. Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
C. Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan,
B. Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
C. Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan,
tanggungjawab serta
pelaporannya.
D. Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah.
b. Kotak saran.
c. Kebijaksanaan pintu terbuka.
d. Pertemuan kelompok.
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
D. Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah.
b. Kotak saran.
c. Kebijaksanaan pintu terbuka.
d. Pertemuan kelompok.
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK DIDALAM ORGANISASI
Bila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terdapat perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,maka konflikpun tak dapat terelakkan.cara penyelesaiannya bisa dengan cara-cara dibawah ini :
1. Menggunakan kekuasaan ( dalam hal yang baik dan lebih bijaksana).
2. Konfrontasi (dengan meminta persetujuan semua pihak organisasi).
3. Kompromi (pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain).
4. Menghaluskan situasi.
5. Pengunduran diri dari organisasi.
Berbagai keadaan yang menguntungkan suatu organisasi dalam menghadapi konflik adalah bila :
• Strukturnya dapat memperlancar proses saling tidak anggota dan kelompok.
• Anggotanya mampu melaksanakan proses saling tidak yang efektif dan saling
mempengaruhi.
• Anggota yang satu mempercayai anggota yang lain.
• Anggota yang satu mempercayai anggota yang lain.
Sumber :
Diposkan oleh Wakhid Setyo Hardono di
03:17 0 komentar
Mengklasifikasikan
kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang masuk dalam ruang lingkup organisasi
dan metode
Ruang Lingkup Organisasi dan Metode
A. Sifat dan maksud organisasi dan
metode
Sebelum membahas apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup organisasi
metode, kita akan membahas apa yang
menjadi sifat dan maksud organisasi metode.
Karena ruang lingkup organisasi metode
akan menyangkut efisiensi prosedur tata
cara kerja yang dipakai dalam
melaksanakan fungsi fungsi menejemen. Sedangkan
pengertian organisasi dan metode,
antara manajemen , organisasi, dan tata cara
kerja merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, artinya kalau tata cara
kerjanya sudah efisien maka diharpkan
kegiatan pelaksanaan fungsi fungsi
manajemen dalam organisasi akan
berjalan lancar. Jadi dalam hal ini sifat dan
maksud organisasi metode adalah
pelayanan terhadap manajer dan administrasi
yang berusaha memajukan tata cara
kerja yang dipegunakan untuk pencapaian
efisiensi yang maksimal pada
organisasi tersebut.
B. Pengertian efisien
Efisien adalah perbandingan terbalik atau rasionalitas antara hasil yang
diperoleh ata output dengan kegiatan
yang dilakukan serta sumber daya dan waktu
yang akan digunakan.
Jika dirumuskan :
Efisien = output
input
Efisien harus diperhatikan benar benar
karena merupakan syarat dan tujuan
pada pelaksanaan kerja, sehingga
organisasi dan metode sebagai bantuan secara
teknis dan praktis dalam melaksanakan
fungsi manajemen bisa memanfaatkan
sumber sumber yang tersedia secara
maksimal.
Syarat pencapaian efisien dalam organisasi
dan metode adalah :
1.
Pencapaian target haruslah berhasil guna, maksudnya target sesuai
dengan
Waktu yang
telah di tetapkan, tetapi mutu dari hasil kerja tersebut juga harus
diperhatikan.
2.
Ekonomis artinya dalam pencapaian effective (berhasil guna) penggunaan
sumber daya (biaya, tenaga, material, peralatan, dan waktu)
digunakan setepat
tepatnya.
3.
Pelaksanaan kerja bisa dipertanggung jawabkan.
4.
Harus benar benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya
keterbatasan kemampuan perseorangan.
5.
Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya antara wewenang dan
tanggung jawab yang dibebankan harus seimbang.
6.
Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini
untuk mencerminkan bahwa organisasi dan metode adalah
kegiatan yang praktis
maka targetnya adalah efektif dan ekonomis, pelaksanaan
kerja dapat
dipertanggung jawabkan, serta pelayanan yang memuaskan.
Cara peningkatan efisiensi kerja :
1.
Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat.
2.
Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat.
3.
Pelaksanaan fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat
tepatnya.
4.
Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan
kemajuan yang berkesinambungan.
C. Ruang lingkup organisasi dan metode
Dengan melihat maksud dan sifat organisasi
dan metode merupakan
pelayanan bagi manajer dan addministrasi
dalam melaksanakan fungsi manajemen
maka organisasi dan metode merupakan bantuan
teknis dan praktis dalam
pelaksanaan teori teori organisasi dan
manajemen dengan setepat tepatnya.
Maka dari sifat dan maksud organisasi dan
metode dapat dipahami ruang
lingkupnya adalah hal hal yang menyangkut
bidang bidang khusus dari organisasi
dan manajemen yang detail dan luas scope nya.
Kegiatan kegiatan yang termasuk kedalam
scope organisasi dan metode adalah :
1.
Analisis organisasi (organization analysis).
2.
Komunikasi dalam organisasi (communication in the organization).
3.
Tata cara kerja, prosedur kerja dan sistem kerja (work methods, procedure
and systems).
4.
Pentingnya filing dari segi organisasi dan metode.
5.
Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen (record retention
and schedule).
6.
Pentingnya formulir dari segi organisasi dan metode.
7.
Pendayagunaan mesin kantor (office machine).
8.
Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor (office equipment).
9.
Pentingnya tata ruang kantor dan perencanaan penyusunan ruang kerja
(ofiice layout
and space planning).
10. Pentingnya
penulisan laporan dalam organisasi dan metode.
11. Pentingnya
buku pedoman kerja.
12. Pentingnya
organisasi dan metode anggaran belanja.
13. Analisis kepegawaian.
14. Pentingnya
penyederhanaan kerja.
15. Organisasi
unit dalam organisasi dan metode.
16. Kesimpulan
akhir (final conclusion).
Sesuai dengan perinsip perinsip dalam
organisasi dan metode maka
pembahasan dalam bidang bidang
tersebut akan dititik beratkan pada pembahasan
tentang sistem, prosedur dan tata cara
kerjanya dalam kaitannya dengan asas
efisiensi. Oleh karena itu adanya
sistem, prosedur dan tata cara kerja yang tepat
akan memungkinkan pelaksanaan fungsi
fungsi manajemen yang dilakukan top
manajer juga tepat dan efisien dalam
pemakaian sumber sumber daya (alam,
manusia) maupun penggunaan waktu yang
tersedia.
Sumber :